Bersedia: Saat Kehendak Kita Tak Lagi Berdiri di Depan Kehendak-Nya

Sering kali kita merasa harus terus berusaha, berharap, dan berdoa keras agar Tuhan mengikuti rencana kita. Tapi bagaimana jika yang perlu kita lakukan bukan menginginkan lebih banyak, melainkan... bersedia lebih dalam? Dalam tulisan ini, kita menyelami makna terdalam dari “Surrender Our Will to the Will of God.” Bukan sekadar pasrah atau menyerah, tapi sebuah perjalanan menuju titik tengah: Saat hati tidak lagi menuntut, namun juga tidak menolak. Saat kehendak kita larut dalam kehendak-Nya. Dalam hidup, sering kali kita merasa perlu mengendalikan segalanya—jalan cerita, rencana masa depan, bahkan tak jarang… kehendak Tuhan. Kita menyusun strategi, berdoa dengan penuh harap, dan merasa bahwa semua harus berjalan sesuai keinginan. Namun, di satu titik yang sunyi, muncul tanya lirih: "Apakah kehendakku memang murni... atau justru ego yang menyamar sebagai niat baik?" Pagi itu, sebuah ngaji yang sederhana namun dalam membawa pertanyaan ini mengendap dalam kesadaran. Tema...